Hati yang Tua

Tua bukan tentang rambut yang memutih

Keriput yang bertambah, dan tentang penghlihatan yang semakin kabur

Namun ini tentang hati yang semakin merasa tentang rasa

Semakin mengerti arti  kehidupan yang berarti ikhlas

Lalu, adzan berkumandang. Panggilan dari Tuhan

Tentang kunci dan sebuah lemari

Isinya, bukan emas. Tapi tentang rasa  ‘bagai samudra’

Ini sederhana. Saking sederhana, semua melupakannya.

(Pinrang ji)

Sepuluh m/s

Sebenarnya ini mudah

Cukup sepuluh menit

Lalu, kenapa kita lambat?

Ini tentang dasar. Sekolah dasar.

Sebenarnya, ini menyenangkan

Cukup sepuluh menit

Lalu kenapa kita pusing?

Ini tentang hidup yang berawal dari rumah

Sebenarnya ini tidak rumit

Cukup sepuluh menit

Kita tak tahu, sedang menghayal atau berpikir?

Dan kita selalu disebut bodoh dan pemalas

(Saat belajar fisika, mengantuk karena tidak mengerti dan tidak tahu mencakar apa. Pilihan yang tepat adalah tidur)

Rumah Pohon

Di Sebidang ladang, ada rumah pohon yang tinggi

Dari atas,

Tepi langit yang memudar menjadi hijau

Lalu atap-atap rumah kecoklataan

Matahari tak jelas berwarna kuning atau jingga

Anak-anak lalu berlari, matanya sedikit sipit, mengarah ke matahari

Mereka bertengkar sambil tertawa

Seorang nenek, di rumah pohon hanya tersenyum...

...

Mungkin kau ingin merubah dunia. Tapi, tanpa sadar, dunia telah merubah mu... lalu setelah itu kau menyalahkan Tuhan...
Dan Tuhan, mungkin hanya menunggu kau minta maaf kepada-Nya...

Tidak berwarna

Dulu, dunia tidak kenal warna. Hanya gelap dan terang. Dan mereka menyebutnya hitam dan putih.

Sudut Kota

Di sudut kota

Ada hamparan luas,

tempat kita melihat titik-titik cahaya putih, kuning dan merah diselimuti hitam

Ada atap luas tak tertabatas

Tempat kita menikmati bintang yang bersembunyi dibalik awan

Ada pohon dan gunung

Tempat kita diterpa angin dan menjelajahi warna

Di sudut kota... ada aku

Dan kau disampingku, bergandengan...

Bone-Pinrang 2012