hanya ada kau dan aku, di tengah ilalang
memegang bahu kita masing-masing
sambil duduk, saling berhadapan, saling menatap, mata
kita hanya hitam, gelap.
tidak menunggu merah, biru, dan kuning.
bukan juga putih, tapi cahaya.
tidak menunggu merah, biru, dan kuning.
bukan juga putih, tapi cahaya.
"Yah... jadi begitu..."
kabut keluar dari mulutmu, lalu kita kedinginan
sampai pagi, matahari menjelang
embun melekat di bulu matamu.
embun melekat di bulu matamu.
Pinrang, Ramadhan 2012
Bagus. Sangat malah. Teruskan :)
BalasHapusInsyaAllah kak... :)
HapusSpakat! dgn Kucing Senja! :-)
BalasHapusterimakasih (dah mampir kak.. :) )
BalasHapus